Pages

11.17.2009

CAKAR RINDU




Engkau adalah roh
yang sering mencakar hatiku
dengan runggas rindu
laku apakah yang bisa
menghentikanmu?


dan lewat senja mengheret hari
hujan menyusup
ke cakaran rindumu
pedih sekali.




Sayidah Mu'izzah Kamarul Shukri
UIAM,Gombak

6 Bicara Balas.:

Sayidah Mu'izzah said...

hujan sungguh benar menghadirkan inspirasi... =)

HAFIZ LATIFF said...

assalamualaikum w.b.t.

sayidah mu'izzah,
sememangnya hujan memberikan ilham yang banyak jika benar dihayati... namun, hujan juga yang 'melemaskan' saya dalam perjalanan kehidupan... rindu pun ada kuku yang tajam untuk mencakar-cakar ek? hahah... ;p

Anonymous said...

eja..sedap sajak ni. ilham turun daripada mana tu? daripada hujan yang menyimbah bumi atau daripada si jejaka ilham yang bertamu di hati? hehe..jawab jgn tak jawab..markah 100%

Sayidah Mu'izzah said...

Assalamualaikum,

Ilham, kuku rindu lebih tajam dan lebih sakit jika mencakar mlebihi kuku harimau yang baru di asah di tubuh pohon. huhuhu
Tapi saya sangat sukakan hujan. Syahdu sungguh. Tapi harus pastikan tiada guruh dan kilat. Kalau tida, alamatnya saya akan berselubung dengan selimut sahajalah jawabnya...huuu takut~

Kak Yana,
Hahahah..soalan~ erm..macam mana nak jawab ek? heheh
Ilham dari langit dan bumi.
err..boleh tak jawab macam tu? ;)

JUZ A.M.I said...

SUARA YANG MERINDU.

Engkaukah itu suara yag merindu,
memberi siulan merdu,
dan nyayian lagu sendu?
Ah..aku maklumi bahasamu,
nada yang hanya aku dan engkau yang tahu...

Diriku dan dirimu sama,
merindu pada yang tiada,
meskipun hidup kita biasa,
kita tahu saatnya menjelma…

Dan apabila sesekali ia tiba,
kita lupa seketika…
menanti ia menjelma semula,
sedang kita tahu ia tidak bisa!

~*~

JUZ A.M.I said...
This comment has been removed by the author.